puisi berjalan

“malaikat turun dari langit, menyampirkan sentuhan kebahagiaan pada mereka. Dan lagi-lagi, aku tersenyum riang melihat kisah laba-laba cinta di suatu pedesaan..”

Di suatu pedesaan. Gemercik suara air mata pegunungan beradu dengan hangatnya sinar matahari di siang hari. Aku tengah menyaksikan suatu pemandangan indah yang ditaburi kisah kasih dua manusia manis yang sedang seru-serunya bercengkrama.

Berawal dari sebuah tatapan dan sapaan, kini mereka terdampar dalam jutaan kisah yang meletup-letup dalam jiwa keduanya. *Keduanya?ahahahahaha..

Bagaimana ya, aku sebut namanya disini? Mmph…. Baik, baik, baik. Haylie dan Atar saja ya..

Haylie dan Atar. Dua sosok yang berbeda sama sekali. Tapi saya tahu, banyak sekali hal-hal yang membuat mereka bisa bersatu. Bersatu dalam cerita. Haylie nampak senaaaang sekali hari itu. Matanya bersinar-sinar bagaikan kembang api di tahun baru. Sedangkan Atar dengan semua kebaikannya, pesonanya dan segala macam gejolak yang ada didalam jiwanya, telah membuat Haylie begitu terpana. Saking terpananya, ahahaha, yang lama pun dilupakan.

“dhe, I was falling in love with him”, Haylie said.

“was? With? The old one?”

“ahaha, I mean, used to.. because, oh no! I think I’m in love with him..”

“ which him? You are sooo ambiguist.. hahahahaha..”

Bisa-bisanya dia bilang ‘was’. Lucu amat. Yaa, yang penting sekarang Haylie lagi senang. Sering-seringlah berkunjung ke desa, Haylie, karena kurasa, kebahagiaanmu ada disana.

Ohya! tentang laba-laba cinta yang saya sebut diatas, hihi, ya bagiku, laba-laba itu merupakan jelmaan malaikat disiang hari yang telah membuat suasana sedemikian rupa romantis, tis, tis. Membuat aku *dan semua orang yang melihatnya* jadi iri setengah mati.

“Tuhaan, saya berdoa, semoga Haylie dan Atar bisa menjadi sepasang kekasih.. lalu terbang lepas, sebebas merpatii..” ~lirik sedikit mencuri dari Kahitna. :D

Aminn..

Cinta..oh..cinta..

Cheers for Haylie and Atar!

Dhejih.