esensi naik angkot

Oleh karena mood saya sedang mengalami dinamika yg luar biasa unpredictable, saya mulai berhenti menjadi risk taker dalam hal nyetir-menyetir di jalanan kota Bandung selama beberapa minggu ini *terutama menuju ciumbuleuit the gunung. Tadi pagi saya bangun tepat waktu layaknya hari biasa, kuliah jam setengah delapan pagi tidak membuat saya menjadi terburu-buru akibat dari mengetahui plan saya hari ini adalah naik angkot *EYD kacau beratt!* Jam enam, lah, itu saya menjejakan kaki keluar rumah. Oleh karena rumah saya bisa dibilang dipinggir kota bandung alias selatan sekali, rute angkot yg harus saya lalui juga berjuta-juta memusingkan layaknya harry potter berputar-putar dalam labirin. Pertama saya naik 05 jurusan caheum-cibaduyut, lalu turun di kiaracondong naiklah saya jurusan Margahayu-Ledeng yang dengan manisnya bertengger disana. *bahasa saya perhalus, untuk menahan emosi jiwa pada saat itu.


Dan disinilah saya mendapati sebuah esensi naik angkot. Angkot biru-kuning nan indah ini terpaksa saya naiki, karena beliau merupakan angkot satu-satunya yang ada disana pada saat itu, dan dengan dalih terburu-buru dengan jam menunjukkan pukul 06.45, saya berkeyakinan tidak ada alternatif lain selain berhadapan dengan angkot yang satu ini. Kalian tahu apa yang terjadi?

Begitu saya menginjakan kaki diangkot tersebut, saya disambut dengan lagu remix “bulan katakan padanya aku rindu and thebla3x” begitu kencangnya, membuat telinga saya sakit sekali. Saya udah mau keluar aja dari situ, tapi, tapi, dengan jurus-jurus tipu sang supir yang seolah-olah menandakan dia akan langsung melaju kencang, mengurungkan niat saya untuk turun. Tapi ya, jurus tipu tetaplah jurus tipu. Ternyata dia masih mau bertengger lebih lama menunggu penumpang datang lebih banyak lagi. Kalian jangan lupa bagian remix “bulan katakan padanya aku rindu and thebla3x”-nya lho,ya.. Lagu aneh itu terus terngiang hingga berjuta kali. Saking terngiang-ngiangnya saya kutip ah disini.. nih ya : “oh burung, nyanyikanlahh.. katakan padanya aku rindu..” sejujurnya, saya mau ketawa sendiri dengerin lagu ini, karena ternyata ada rap-nya juga. Beuhh! Setiap orang yang masuk ke angkot disko ini mengerutkan dahi dan menggeleng-gelengkan kepala mereka *entah suka dengan lagunya atau sama pusingnya sama saya,ya.. Tapi yang jelas, lagu itu selama perjalanan dari kiaracondong sampai cipaganti diulang terur-menerus hingga saya hiperbolakan puluhan kali. Dan memang benar,lho, adanya. Dipikir-pikir, hebat juga ya supir angkot jaman sekarang punya mp3 player lalu bisa me-repeat lagu gila itu. Ck..ck..ck.. supir angkot jaman sekarang beda sama jaman dulu ya, kalo gitu.

Seturun saya dari angkot disko tersebut, kepala saya berputar lebih kencang dari biasanya. Saya takut vertigo saya kambuh dan gada yang bisa angkat saya kalo pingsan nanti akibat kelebihan massa tubuh. Tapi seriusan deh, turun dari angkot itu saya kayak abis di brain wash. Seolah-olah saya lebih baik diangkot tadi daripada harus turun dengan kepala yang berlipat ganda lebih pusing. Nggak,nggak, saya gak boleh nyerah gitu aja.. masih ada kelas mas bonggas menanti, gak boleh sakit kepala!! Akhirnya dengan keteguhan dan keyakinan sepenuh jiwa, sakit kepala saya bisa teratasi.

Lalu.. melangkahlah saya ke kelas beliau.

Cobaan saya belum berakhir sampai diangkot rupanya. Beliau datang dengan membawa kerangka assignment yang tanpa basa-basi harus dikumpulkan jumat ini. Paper sekian halaman, berbahasa inggris. Tidak berhenti sampai disitu, kami harus mempresentasikannya dihadapan pembimbing summer course bernama, jorn dosch. Beuhhh! Ini terasa lebih memusingkan daripada lagu “bulan katakan padanya aku rindu and thebla3x”.

Sudah ah, saya mau menyelesaikan kepusingan ini dengan mulai mengerjakan paper yang diminta beliau.

oh bulan katakan padanya aku pusing..




Cheers for all!
Dhejih.

Comments

Anonymous said…
hahahah..
itulah tipu daya mang2 angkot..
uda maju,
eh mundur lagi..
itulah hebatnya..

yoi,
mas Banyu..
3500 kata,
2minggu..
ashoy bed da ahh,
hehe..
long way to go mnuju S.IP..
yahh,
dinikmati saja
dheaditya's said…
ahahaha..
iya ni maandd..

kita pasti bisaa! seperti ular..
Ariana Hayyulia said…
yaa, angkot2 jaman sekarang memang gaul.
segaul dirimu yang sedang centil2nya memakai hi-heels!
hahahahaaaaaaaa
dheaditya's said…
ahahaha..
saya kan pake hiheels dalam bbrp okasi ttn *duh bahasaaaa!!

nana, sok coba geura..
dijamin nikmatss.. :D

Popular Posts