memotret di plaza Bandung
Di suatu malam, di sudut plaza Bandung yang indah, sebuah percakapan antara anak apatis dengan pedagang kaki lima...
dik ini foto buat apa?
buat pameran, mas..
buat pameran, mas..
bukan buat dimasukin koran, kan?
ha? bukan, koq..
dibayar berapa foto-foto kayak gini?
gak koq, gak dibayar.
lha koq mau foto-foto begini?
ya hobi aja, mas..
kalo dibayar saya mau bantuin adik
*saya diam*
biar saya juga di foto gitu..
------
ironis. hidup mereka terancam. mereka butuh hidup bukan untuk sekedar makan, tapi juga bersosialisasi. mereka takut. mereka memiliki tameng senyuman dibalik kepedihan menjalani hidup. mereka berjuang dengan keringat.
ketika mereka bertanya, saya sedikit mengacuhkan.
besok saya akan kembali dengan senyuman yang sama manisnya dengan mereka.
berharap bisa menebus keapatisan saya terhadap mereka selama ini.
mereka telah menjadi guru hidup dalam waktu sekian detik dalam hidup saya.
terimakasi mas-mas pedagang yang masih ramah meski saya telah berlaku apatis pada kalian kemarin.
salam,
dhejih.
------
ironis. hidup mereka terancam. mereka butuh hidup bukan untuk sekedar makan, tapi juga bersosialisasi. mereka takut. mereka memiliki tameng senyuman dibalik kepedihan menjalani hidup. mereka berjuang dengan keringat.
ketika mereka bertanya, saya sedikit mengacuhkan.
besok saya akan kembali dengan senyuman yang sama manisnya dengan mereka.
berharap bisa menebus keapatisan saya terhadap mereka selama ini.
mereka telah menjadi guru hidup dalam waktu sekian detik dalam hidup saya.
terimakasi mas-mas pedagang yang masih ramah meski saya telah berlaku apatis pada kalian kemarin.
salam,
dhejih.
Comments
ada foto2 mereka nggak ?
thanks ya dah disetting kolom komentarnya